Sumo Bet Ball, Jakarta Gejala panik memang tidak bisa dilebih-lebihkan. Apa itu serangan panik? Depresi atau gangguan panik merupakan salah satu penyakit mental yang dapat mempengaruhi kondisi seseorang secara tiba-tiba dan signifikan. Kondisi ini ditandai dengan munculnya perasaan takut dan cemas yang sangat kuat yang datang secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas. Hal ini dapat terjadi kapan saja, bahkan dalam situasi yang tampak normal.
Apa itu serangan panik? Gejala fisik mendominasi seperti detak jantung meningkat, sesak napas, gemetar, keringat berlebih, dan rasa kebas atau kesemutan pada tubuh. Orang yang mengalami serangan panik sering kali merasa kehilangan kendali, dan hal ini dapat menimbulkan ketakutan yang mendalam.
Dengan mengetahui gejala-gejala serangan panik, Anda dapat mengatasi dan menangani sendiri serangan panik tersebut. Dengan begitu, kita akan lebih siap mengatasi serangan panik yang bisa datang kapan saja tidak bisa kita prediksi. Berikut Sumo Bet Ball ulas gejala serangan panik beserta penyebab dan cara pengendalian diri yang dihimpun dari berbagai sumber, Senin (26/12/2022).
Yang dimaksud dengan serangan panik adalah suatu keadaan yang terjadi secara tiba-tiba dan ditandai dengan munculnya rasa takut atau cemas yang berlebihan, tanpa alasan yang jelas. Hal ini bisa terjadi dalam waktu singkat, dari beberapa menit hingga setengah jam.
Gejala syok antara lain peningkatan detak jantung, sesak napas, pusing, tremor otot, dan gemetar. Hal ini dapat terjadi kapan saja, baik seseorang sedang bekerja maupun sedang beristirahat.
Biasanya serangan panik terjadi secara sporadis dan akan mereda dengan sendirinya setelah situasi yang menyebabkannya selesai. Namun, dalam beberapa kasus, serangan panik mungkin terjadi lebih sering dan berlanjut dalam jangka waktu lama, yang mungkin merupakan bagian dari serangan panik besar. Gangguan panik ditandai dengan serangan panik yang tiba-tiba dan gangguan parah pada kehidupan sehari-hari seseorang.
Penyebab serangan panik merupakan masalah yang kompleks dan belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli. Saat seseorang mengalami rasa takut, otak mengajarkan sistem saraf untuk merespons dengan respons “lawan atau lari”. Hal ini menyebabkan tubuh melepaskan bahan kimia seperti adrenalin, yang menyebabkan peningkatan detak jantung, pernapasan, dan aliran darah ke otot, bahkan tanpa adanya situasi yang jelas atau berbahaya.
Serangan panik dapat terjadi secara tiba-tiba bahkan dalam situasi yang terlihat normal, seperti saat menonton televisi atau tidur. Meski tidak ada alasan nyata untuk merasa takut, namun ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalaminya.
Faktor-faktor tersebut antara lain stres yang berkepanjangan, peristiwa traumatis atau stres emosional yang parah, kesulitan mengendalikan amarah, perubahan suasana hati yang tiba-tiba atau emosi yang berlebihan, masalah hidup seperti perceraian atau masalah keuangan, faktor genetik, perubahan fungsi otak, konsumsi kafein berlebihan, dan makan berlebihan. aktivitas fisik.
Meskipun penyebab serangan panik belum sepenuhnya dipahami, memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan serangan panik dapat membantu orang mengelola kondisinya dengan lebih baik. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, masyarakat dapat mengambil langkah untuk mengurangi risiko dan menciptakan manajemen stres yang efektif.
Serangan panik adalah kejadian menakutkan dan tiba-tiba yang dapat terjadi dalam situasi apa pun. Gejala yang terjadi setelah serangan panik bisa sangat bervariasi, namun biasanya meliputi: Kegelisahan berlebihan atau pikiran tidak rasional Rasa takut yang berlebihan Mulut kering Kejang otot Tremor atau gemetar Sesak napas Detak jantung cepat Nyeri perut Nyeri dada yang sebagian besar terjadi di sisi kiri. Sakit atau kesemutan Ingin buang air kecil atau buang air kecil Telinga berdenging Sakit kepala Merasa pusing atau pingsan
Durasi serangan panik biasanya 5 hingga 20 menit, namun dalam beberapa kasus bisa bertahan lebih lama, hingga beberapa jam. Frekuensi serangan panik sangat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi individu.
Setelah mengalami serangan panik, penderita sering kali merasa mati rasa dan lelah, serta sering kali takut serangan panik akan terulang kembali. Oleh karena itu, mereka mungkin menghindari situasi atau tempat yang menimbulkan kepanikan.
Tidak ada obat khusus untuk serangan panik, namun ada beberapa pengobatan yang dapat membantu mengatasi gejalanya, di antaranya sebagai berikut. 1. Ketahui gejala serangan panik
Selama serangan panik, tubuh kita sering mengirimkan sinyal “bahaya” untuk menakut-nakuti kita. Dalam situasi seperti itu, tubuh kita hanya merespons dengan banyak sensasi fisik dan mental.
Banyak orang mengalami serangan panik, namun mengira dirinya terkena serangan jantung. Oleh karena itu, mengetahui gejala, penyebab, dan perasaan lain yang muncul saat serangan panik penting untuk diketahui. Dengan mengetahui lebih jauh mengenai serangan panik, kita dapat membedakan gejala serangan panik dengan serangan jantung. 2. Kuasai pikiran jahat
Saat panik menyerang, kita langsung dikendalikan oleh pikiran kita sendiri. Ada baiknya kita belajar mengendalikan pikiran kita, terutama pikiran buruk. Untuk mengendalikan pikiran negatif kita harus menghadapinya, yaitu dengan memeriksa apakah pikiran negatif tersebut benar atau hanya pikiran kita saja. 3. Perbaiki pernapasan Anda
Saat kita mengalami rasa takut, pernapasan bisa menjadi cepat dan tampak cepat. Kita bahkan memasukkan oksigen ke dalam tubuh untuk sementara waktu. Hal ini sering disebut hiperventilasi yang dapat menyebabkan sejumlah gejala fisik antara lain sesak napas, pusing, pingsan, sesak napas, dan nyeri dada. Ketika semua perasaan ini muncul, ada baiknya kita belajar mengendalikan pernapasan atau bernapas perlahan (slow breath). 4. Istirahat fisik
Istirahat sangat penting dalam melawan serangan panik. Relaksasi fisik dapat dilakukan dengan melatih otot. Hal ini penting karena mengendurkan otot-otot tubuh dapat mengurangi stres yang terkadang dapat meningkatkan rasa takut akan serangan panik. Pola seperti 5-4-3-2-1 dapat membantu menghilangkan stres dan memulihkan keseimbangan. Langkah-langkahnya antara lain, Temukan dan lihat lima hal. Dengarkan dan lihat empat suara berbeda. Sentuh ketiga benda tersebut dan catat komposisi, suhu dan fungsinya. Identifikasi dan catat dua bau yang berbeda. Sebutkan sesuatu yang dapat Anda cicipi dan rasakan. 5. Peragakan
Meditasi adalah cara lain untuk menyadari perasaan dan hal-hal yang terjadi di dalam diri kita dengan kesadaran (pikiran) penuh. Mindfulness adalah suatu bentuk meditasi yang dikembangkan untuk mengatasi gangguan mental, termasuk kecemasan dan depresi.
Tidak ada obat khusus untuk serangan panik, namun ada beberapa pengobatan yang dapat membantu mengatasi gejalanya. Terapi perilaku (CBT), terapi psikologis, dan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga adalah contoh pengobatan yang efektif untuk serangan panik. Penting untuk mencari bantuan profesional untuk menemukan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Yoga dikenal sebagai pengobatan yang menyatukan tubuh dan pikiran secara seimbang. Yoga terbukti memberikan efek positif pada kesehatan mental, terutama serangan panik. Yoga dapat mengurangi gejala serangan panik melalui beberapa teknik yaitu postur (asana), pengendalian nafas (pranayama), relaksasi (yoganidra) dan meditasi. 7. Olah Raga dan Makan Sehat
Olahraga dapat meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh sehingga dapat mengurangi stres. Olahraga telah terbukti mengatasi serangan panik dan kecemasan. 8. Psikoterapi
Psikoterapi atau “terapi bicara” dapat dilakukan oleh tenaga profesional, salah satunya adalah metode Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Melalui CBT, kita diajarkan cara mengelola kecemasan dan ketakutan dengan mengendalikan pikiran, perilaku, dan reaksi terhadap situasi yang mungkin menimbulkan rasa takut. Terapi bicara juga bisa dilakukan oleh orang yang kita rasa bisa kita percayai. Selain menekan serangan panik, berbicara dengan orang yang kita percaya atau dalam kelompok terapi dapat mengurangi serangan panik dan gangguan kecemasan lainnya. 9. Farmakoterapi
Pengobatan adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi serangan panik. Namun terapi obat ini sebaiknya dimulai dengan dosis rendah untuk menghindari efek samping dan kemudian meningkatkan dosisnya.